TIPS BAGI YANG INGIN BERJILBAB TAPI BELUM MANTAP "BismillaahiRRahmaaniRRahiim.. Jangan takut dan ragu untuk melangkah, bila Anda sudah punya niat baik, itu sudah dicatat oleh Malaikat. Maka
Jikamasih belum ingin memakai jilbab syar'i ya silahkan paling tidak, masih ada perasaan mereka untuk mencoba menjadi lebih baik dan memenuhi kewajiban mereka sebagei perempuan. Sadar atau tidak sadar dengan memakai hijab atau jilbab meraka pasti merasakan perubahan dalam hati mereka, sehingga hijab itu juga membawa kebaikan dalam diri
RanggaAzof #HaicoVanDerVeken #SamudraCinta #MischaChandrawinata #CutSyfa #Samudra #Cinta #DylanCarr #BERITA ARTISINGIN CEPAT² HALAL TAPI MASIH RAGU TENTANG
GIRLISMECOM — Smartgirl sepertinya tahun 2018 menjadi ajang artis-artis perempuan di Indonesia untuk berhijrah ya, dari artis yang memiliki popularitas tinggi hingga artis yang masih merintis karirnya. Hijrahnya para artis tersebut tentu perlu mendapatkan apresiasi kita ya sebagai warga net yang selama ini memperhatikan mereka. Namun sayangnya ditengah proses hijrahnya artis-artis itu masih
yangsudah berhijab, tapi masih ragu untuk mempertahankannya, buku "La tahzan for hijabers (asma nadia)" cocok untuk anda baca. Yang ingin lebih mengetahui orang2 yang dekat dengan kematian, buku
permainan bulu tangkis biasanya dimainkan oleh sebagai berikut kecuali. Jakarta - Tidak sedikit orang memutuskan untuk berhenti bekerja meskipun tengah menghadapi situasi seperti ini. Ada yang menemukan tujuan hidup baru, ada yang sudah lelah bekerja, ada yang hanya berhenti untuk mencapai tujuannya. Banyak dari pekerja tidak tahu kapan waktu yang tepat untuk berhenti dari pekerjaannya. Beberapa gejolak perasaan yang dilematis mungkin membuat Anda jadi sulit untuk menemukan pilihan yang tepat. Inara Rusli Ungkap Tipe Pria Dambaannya, Sosok yang Bisa Saling Mengingatkan Urusan Dunia dan Akhirat Hobi Menunda Pekerjaan Bisa Berakibat Serius, Begini Cara Mengatasinya Dibuka Lowongan Telemarketing Officer, Cek Sekarang di KitaLulus “Banyak hal buruk, seperti salah mengerjakan tugas, berselisih dengan rekan kerja, frustrasi dengan lingkungan kerja. Apakah hal tersebut menjadi pemicu untuk berhenti bekerja? Itu adalah pendekatan yang berbeda,” jelas pakar dan editor Harvard Business Review Amy Gallo. Perlu beberapa waktu untuk mengevaluasi diri dan mengidentifikasi apa permasalahan yang membuat Anda tidak puas, merasa terjebak, dan sebagainya. Dengan memikirkannya akan mempermudah pengambilan keputusan untuk melanjutkan atau tidak melanjutkan. “Selama pandemi, semuanya serba intens. Semuanya merasa lelah dan mungkin stres menjalani hidup,” papar Gallo. Namun, yang menjadi tanda tanya adalah apakah situasi dan kondisi tersebut mampu mengubah sudut pandang pekerja atau Anda sendiri dalam melihat dunia pekerjaan. Menjadi penting untuk mengetahui apa alasan mendasar yang membuat Anda berhenti bekerja. Cari apa permasalahannya yang dapat diperbaiki. Uraikan satu demi satu aspek potensial apa yang tersedia agar dapat membangkitkan kembali gairah dan kepuasan Anda untuk bekerja. Jika tidak menemukan jawabannya, mungkin cobalah mencari pekerjaan lain. * Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang TandaIlustrasi kelelahan bekerjaMengutip dari laman CNN Business, Jumat 17/09/2021, ada beberapa tanda yang menjadi perhatian bagi setiap pekerja yang tidak tahu kapan harus berhenti dari pekerjaannya. Yuk simak penjelasan berikut ini. Tidak Termotivasi Untuk merasa tetap termotivasi adalah hal yang menjadi cukup menantang bagi beberapa orang, apalagi jika Anda tidak merasa ada ruang untuk melakukan kemajuan atau peningkatan. Memiliki perasaan pada apa yang sudah dimiliki sendiri dapat terlihat berbeda untuk individu lain, misalnya kurang promosi dan tidak ada kenaikan gaji, tidak ada tugas yang menarik perhatian atau kurangnya eksplorasi keterampilan lain. Janji yang tidak ditepati dalam jangka waktu yang panjang seperti promosi, kenaikan gaji, pemberian pelatihan, mungkin terdengar membosankan dan banyak energi yang terkuras. “Jika Anda tidak merasa seperti ada terobosan baru transparansi terhadap apa yang terjadi di perusahaan dan koneksi yang jauh antara atasan dan bawahan, hal tersebut dapat menjadi salah satu alasan” ujar pelatih karir Jody Michael Associates Anna Bray. 2. Memiliki Konflik dengan Atasan Perselisihan adalah sesuatu yang tidak bisa hindari, terutama dengan atasan dan rekan kerja. Ketidakpuasan akan hasil kerja yang sudah dilakukan mungkin bisa jadi salah satu pemicu konflik. Namun, ketika ada masalah seperti kurangnya kepercayaan, tidak ada dukungan, dan tidak mencapai kesepakatan bersama, akan dapat menghambat produktivitas dan pengembangan karier seseorang. “Ketika Anda merasa harus terus memonitor apa yang dikatakan, dan tidak dipercayai secara langsung oleh manajer, hal tersebut memunculkan rasa ketidakpercayaan,” jelas co-founder pelatihan karier AMA La Vida Foram Sheth. Hal serupa juga dikatakan oleh Gallo yang menyarankan untuk mengevaluasi cara kerja yang buruk terhadap bos. Opsi ini dapat menjadi usaha yang terisolasi dari masalah budaya yang lebih besar. “Perilaku intimidasi toxic relationship, saya pikir itu adalah tanda-tanda yang nyata. Cobalah lihat sekeliling Anda dan bertanya Apakah ada bos yang lebih baik di sini?’” tambah Gallo. 3. Memiliki Kebiasaan MenundaIlustrasi Menunda Pekerjaan Credit menunda pekerjaan untuk disisihkan pada menit terakhir untuk dikerjakan secara terus menerus akan membuat Anda tidak produktif. Apalagi jika hal tersebut biasanya sudah dijadwalkan menggunakan jadwal terstruktur. “Ketika Anda menunda pekerjaan, dapat cenderung reaktif dan menunggu sampai menit terakhir sehingga kualitas dari pekerjaannya menjadi kurang memuaskan,” jelas Sheth. Hal tersebut nantinya akan mengalami pergesar dari Akhirnya saya berhasil melakukan ini’, menjadi Saya hanya perlu melakukannya dengan cukup agar tidak mendapat masalah’. 4. Ada Potensi Lain yang Ditemukan Ketika Anda merasa tidak puas dengan posisi Anda saat ini, Anda mulai memperhatikan peluang lain lebih sering. "Secara tiba-tiba, Anda mulai melihat peluang pekerjaan lain muncul di media sosial atau internet sehingga membuat Anda lambat laun untuk tidak berfokus lagi pada pekerjaan lama⎼fokus Anda telah bergeser," kata Sheth. Saran yang dapat dilakukan adalah Bila Anda menganggur dan pekerjaan Anda saat ini ditawarkan kepada Anda seperti itu, apakah Anda akan menerimanya atau terus mencari?’ 5. Memiliki Hambatan Nilai Budayailustrasi lelah bekerja/copyright By TORWAISTUDIO ShutterstockBudaya dari perusahaan Anda berperan dalam keterlibatan kontribusi yang tinggi, inisiatif, produktivitas, dan kebahagiaan Anda. Oleh karena itu, jika ada keinginan untuk berhenti. Hal tersebut dapat menimbulkan masalah. Misalnya, jika keseimbangan kehidupan kerja adalah penting bagi Anda, akan ada banjir email yang konstan dari atasan setiap saat, yang dapat memicu kelelahan. Heth merekomendasikan bahwa pegawai harus merasa aman dan didukung selama bekerja. “Jika perusahaan Anda tidak memberi Anda sistem dukungan itu, inilah dapat menjadi alasan orang-orang pergi." tambah Heth. 6. Etika yang Kian Berubah Semakin banyak keluhan dan rasa lelah yang memiliki intensitas cukup tinggi dapat menjadi tanda peningkatan dari kurangnya minat Anda untuk bekerja. Ketidakpuasan yang terus berulang dalam pekerjaan, seperti rutinitas yang membosankan seharusnya menjadi motivasi Anda untuk melihat apa saja hal menarik yang terjadi dan ada di luar pekerjaan Anda. Meskipun tidak diharapkan selalu bahagia di tempat kerja, Sheth menyatakan dengan selalu bersikap defensif, memberikan respons yang singkat, dan memberikan informasi secara terbatas juga bisa menjadi tanda peringatan. Pergeseran dalam sikap dan pendekatan Anda terhadap pekerjaan dapat menjadi indikator bahwa sudah waktunya untuk memikirkan kembali berbagai hal. Reporter Caroline Saskia * Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Klik tombol Play untuk mendengarkan artikel - Mengenakan hijab sudah menjadi kewajiban bagi setiap muslimah. Namun, banyak muslimah yang ragu untuk mengenakan hijab karena rasa tidak percaya diri saat mengenakan hijab. Sebenarnya, dalam memakai hijab tak ada kata bagus atau jelek, cocok atau tidak. Sebab, yang terpenting adalah menutup aurat sesuai syariat dalam Islam. Namun, kerapihan dan kenyamanan menjadi nilai plus saat berhijab. Tidak hanya dapat meningkatkan rasa percaya diri saat bertemu orang lain, kamu juga akan tampil menarik Untuk kamu yang ingin mengenakan hijab tetapi masih belum percaya diri, yuk, simak tips yang dibagikan oleh Ranti dalam podcast Semua Bisa Cantik. 1. Yakin dan Niat karena Allah Langkah awal untuk memantapkan diri dalam berhijab adalah niat, atau keinginan dalam hati untuk melakukan suatu tindakan yang ditujukan hanya kepada Allah SWT. Dengan yakin dan niat sepenuh hati, niscaya kamu akan istiqomah dalam berhijab. Selain itu, berdoalah kepada Allah jika keraguan menyelimuti dirimu. Dengan begitu, kamu lebih yakin dan kuat menghadapi segala keraguan. 2. Kenali Hijab Lebih Dekat Mengenakan hijab bermanfaat untuk melindungi kamu dari godaan setan dan orang-orang jahat. Jangan takut mengenakan hijab karena merasa belum memiliki moral yang baik. Kamu bisa belajar untuk memperbaiki diri sembari kamu mengenakan hijab. Untuk dapat mengenali hijab lebih dekat, kamu bisa mengikuti komunitas hijab. Dengan begitu, kamu akan belajar dari pengalaman orang lain saat pertama kali mengenakan hijab. Para muslimah yang berada di dalam komunitas hijab tersebut akan membantu kamu untuk lebih percaya diri saat mengenakan hijab. Baca Juga Ingin Memantapkan Diri untuk Berhijab? Kamu Harus Coba 4 Tips Ini!
Sudah ada keinginan dan niat untuk berhijab namun bingung bagaimana cara memulainya? Ingin berjilbab tapi belum siap, malu? Masih ada perasaan ragu, bimbang dan semacamnya? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, berikut ini adalah 4 tips bagaimana cara memantapkan hati untuk berhijab. 1. Coba baca buku-buku cari tahu apa sih manfaatnya wanita menutup aurat, Apa kerugian terbesar wanita yg tidak menutup aurat foto facebook/ustadzfelixsiauw Baca dalil nya, resapi, perbanyak ingat kematian. Dalam sehari itu berapa banyak laki-laki non mahram yang lihat aurat kita? Ada satpam, ada tukang bubur, ada supir angkot, semua laki-lai yang melihat aurat kita dalam sehari aja udah berapa? Itung.. belum lagi foto-foto kita yang di dunia maya tanpa hijab. Berapa banyak yang udah lihat dalam 24 jam itu di socmed. Silakan itung. Nah, dalam sebulan udah berap orang? Setahun? 5 tahun terakhir? 10 tahun terakhir? Jangan numpuk dosa lagi, buruan tutup sekarang auratnya. "Rugi kalau auratmu yang berharga sampai bebas dilihat sama tukang-tukang di jalan. Bener apa bener?" Salah satu buku yang recommended buat kamu yang baru akan dan istoqomah berhijab adalah bukunya Ust. Felix Siauw yang berjudul "Yuk Berhijab". 2. Sering-sering ikut kajian Tidak usah takut kalau belum berhijab tapi datang ke kajian. Karena di majlis itu bebas siapa saja yg mau menimba ilmu silakan saja datang. Tidak usah bingung juga mikirin mau pakai baju apa di kajian. Datang aja dengan menutup aurat. Duduk, dengerin, dan deketin akhwat-akhwat yang sudah pada hijrah. Jangn malu, sebab kalau malu terus nggak akan maju-maju. Rutinkan buat dateng ngaji, ke kajian. Biasanya orang yang nggak pede pakai jilbab jadi termotivasi berjilbab setelah ia ikut kajian/ di sana ia dikelilingi wanita-wanita yang sudah menutup aurat juga. 3. Coba cari teman-teman yang sudah menutup aurat. Cari satu saja teman perempuan yang sudah menutup aurat dengan syari dan istiqomah Deketiiiin.. pepet terusss.. ambil ilmunya.... wallahi nggak bakal rugi punya teman yang begini. Karena sebaik-baik temen itu yang ngajak hijrah. Bukan yang tambah bikin jauh dari Allah. Jangan berasa garing gaul sama akhwat yang berhijab syari karena obrolannya juga pasti beda jauh sama temen-temen gaul kamu. Obrolan akhwat yang udah nyunah ya nggak bakal jauh dari ilmu akhirat. Bukan yang gila dunia lagi atau ngobrolin film/musik terbaru, yang begini sudah ngga ada gunanya. Banyakin temen-temen yang sudah hijrah. Deketin.. kalau ada kajian ikutan nggak usah malu. 4. Kalau tidak bisa juga dari semua tips-tips di atas, mungkin solusinya cari calon suami yang sholeh foto instagram/duniajilbab Tapi nggak jamin juga sih, soalnya kebanyakan laki-laki sholeh maunya sama yang sudah menutup aurat juga. Doa terus ke Allah, jangan sampai hijab pertama kamu adalah kain kafan. Naudzubillah... Nah, itulah tips agar memantapkan hati untuk berhijab. Semoga bermanfaat. Sumber tulisan instagram/ochi_chan95
Dadkhah ilustrasi siluet wanita berhijab Berhijab merupakan hal yang wajib bagi wanita Islam. Menggunakan hijab bisa menutup aurat sesuai dengan syariat Islam. Sejumlah orang mungkin akan merasa kesulitan saat ingin memulai menggunakan hijab. Ada banyak pertimbangan yang membuat hati masih merasa ragu. Tujuan memakai hijab pada dasarnya adalah agar aurat kita tidak terlihat oleh lawan jenis yang bukan mahram. Menggunakan hijab juga tidak akan mengurangi kecantikan seseorang. Apabila Anda ingin memulai menggunakan hijab, ada doa yang bisa dipanjatkan demi mendapat ketetapan hati. Dilansir dari hal tersebut dikemukakan oleh syekh Ahmad Mutawalli Asy-sya'rawi. وَشُرِطَ فِي لِبَاسِ الْمَرْأَةِ الشَّرْعِيِّ أَلاَّ يَكُونَ كَاشِفاً، وَلَا وَاصِفاً، ولا مُلْفِتاً لِلنَّظَرِ Artinya “Disyaratkan dalam pakaian perempuan yang syar’i, pakaian tersebut tidak memperlihatkan uaratnya, tidak menggambarkan lekuk tubuh, dan tidak menarik perhatian” Syekh Ahmad Mutawwali asy-Sya’rawi, Tafsir asy-Sya’rawi, Mesir-Mathabi’u Akhbar al-Yaum, 1997, juz, 19, h 12168. Baca Juga Kerap Jadi Amalan yang Sering Dilakukan Usai Salat, Siapa Sangka Zikir 'Subhanallah' Punya Keistimewaan Tersendiri Dan bagi kaum wanita yang ingin istiqomah untuk mengenakan hijab, maka dapat membaca Niat dan Doa sebagai berikut اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهِ وَخَيْرِ مَا هُوَ لَهُ ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهِ وَشَرِّ مَا هُوَ لَهُ Allâhumma innî as’aluka min khairhi wa khaira mâ huwa lahu, wa aûdzubika min syarrihi wa syarri mâ huwa lahu Artinya “Ya Allah, sungguh aku memohon kepadaMu kebaikan pakaian ini dan kebaikan sesuatu yang di dalamnya, dan aku berlindung kepadaMu dari keburukan pakaian ini dan keburukan sesuatu yang ada di dalamnya.” Menggunakan hijab tidak sembarangan, kaum wanita harus mentup auratnya dengan menggunakan pakaian yang tidak memperlihatkan lekuk tubuhnya melainkan memakai pakaian yang seharusnya di syariatkan agama islam agar tidak mengundang kaum laki-laki melihat lekuk tubuh kaum wanita. Artikel ini telah tayang di dengan judul Niat dan Doa untuk yang Ingin Memakai Hijab 5/8/2021 Baca Juga Beban Masalah dalam Hidup Terasa Mencekik? Berikut Bacaan Doa yang Mustajab Selepas Sholat agar Kita Kuat Menghadapi * Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News PROMOTED CONTENT Video Pilihan
Jika niatmu di awal sudah baik, pasti moralmu akan baik juga dengan sendirinya. Berhijab kok gossip? Berhijab kok korupsi? Berhijab kok pacaran? Berhijab kok menipu? Banyak sekali masyarakat yang menilai bahwa berhijab berarti harus memiliki akhlak yang baik, sehingga masih banyak orang yang menunda untuk memakai hijab dengan alasan belum siap karena akhlaknya. Padahal hijab adalah kewajiban seorang muslim. 1. Berhijab harus memiliki moral yang baik? Beberapa masyarakat masih menilai bahwa wanita berhijab harus memiliki moral yang baik. Padahal hijab dan moral adalah dua hal yang berbeda. Hijab adalah murni pernintah agama, hijab adalah suatu kewajiban bagi wanita muslim untuk menutup aurat tanpa melihat moralnya baik atau buruk. Wanita berhijab juga dapat berteman dan bergaul dengan siapa saja. Karena dalam agama pun wanita berhijab tidak dibatasi untuk berteman dengan siapa saja, selama masih berteman dalam batasan-batasan tertentu. Memiliki moral yang baik adalah tuntutan sosial, disamping itu juga agama mengajarkan untuk memiliki moral yang baik. Tapi kewajiban dalam berhijab tidak berhubungan langsung dengan akhlak dan moral seseorang. 2. Kenapa belum siap berhijab? Sebagian besar wanita muslim belum mau untuk berhijab karena merasa malu masih memiliki moral yang buruk. Itu artinya sebagian besar dari mereka belum memahami arti menutup aurat dalam islam. Sebagian dari mereka juga memilih untuk belum berhijab karena tutuntan pekerjaan, itu juga berarti masih ada golongan pekerjaan yang menganggap hijab dapat mengganggu aktivitas dalam bekerja. Sebenarnya hijab sendiri tidak menghalangi suatu pekerjaan. Karena dalam agama juga telah dijelaskan, Allah tidak akan pernah menyulitkan hambanya. Tapi sekarang karena sedang maraknya penyalahgunaan hijab oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, masih banyak wanita muslim yang takut berhijab karena takut tidak diterima dengan baik di lingkungan tempat mereka bekerja. Seperti penyalahgunaan hijab yang dilakukan oleh beberapa koruptor wanita, mereka menggunakan hijab untuk menjadi tameng agar kedok mereka tidak terlihat. Dan juga penyalah gunaan hijab untuk keperluan bisnis-bisnis tertentu. Zacky Founder majalaya_hijrah, dia takut dibilang berhijab tapi moralnya masih buruk. Ini ada kesalahan dalam pandangan berhijab. Daripada tidak memakai hijab justru itu sudah mengumbar maksiat, jadi lebih baik berhijab. Nah mudah-mudahan bagi orang yang belum berhijab segera di beri hidayah, dan hidayah itu artinya petunjuk. Jadi hidayah itu bukan di tunggu tapi dengan dicari. 3. Kenapa masih memikirkan pendapat orang lain, jika kita ingin melakukan hal positif? Lingkungan sosial juga dapat mengubah pola pikir seseorang dengan sangat cepat. Yang sebelumnya seorang wanita ingin berhijab, tapi kemudian memutuskan untuk tidak jadi berhijab karena keadaan lingkungan yang belum bisa menerima-nya. Karena beberapa dari mereka takut diasingkan dari lingkungan social mereka. Lingkungan sosial itu berperan penting dalam pola pikir seseorang. Jika di lingkungan sosial ada yang mengatakan hal buruk, maka itu akan berdampak langsung dengan pola pikir kita. Dan itu juga dapat mengganggu kondisi psikologis seseorang. Ghifa 20, dalam ilmu psikologi jika kita menilai seseorang hanya karena dia berhijab tapi moral nya buruk sangat tidak manusiawi. Karena apa yang dikatakan tentang wanita berhijab itu dapat menyebabkan gangguan psikologis nantinya. Dan itu juga dapat menjerumus ke bullying. Dan cara membuat diri kita tetap pada pendirian agar tidak terpengaruh adalah dengan cara bersikap acuh tak acuh, tidak memperdulikan apa yang orang lain katakan tentang hijab yang akan di gunakan. Jika wanita muslim yang belum menggunakan hijab dan ingin menggunakan hijab, silahkan gunakan. Itu adalah niat baik. Dan jika kita selalu mendengarkan apa yang orang lain katakan, bagaimana kita akan melaksanakan niat baik tersebut. Anda adalah anda, anda tidak menjadi orang lain. 4. Tidak sedikit orang yang akan mendukung-mu untuk berhijab. Berhijab bukan berarti tidak boleh melakukan kesalahan. Karena masyarakat banyak yang menilai wanita berhijab adalah wanita yang sempurna, baik dalam segala hal. Akibatnya banyak wanita muslim yang memutuskan belum mau memakai hijab karena takut dicap buruk oleh lingkungan sosial mereka. Jadi kita harus bersama-sama peduli dengan wanita muslim yang masih belum berhijab dan mungkin akan ada yang menggunakan hijab. Karena lingkungan yang dapat membuat mereka berpikir untuk menggunakan hijab atau tidak menggunakan hijab. Jangan membuat mereka takut dengan argumen-argumen yang buruk, yang membuat mereka tetap belum siap menggunakan hijabnya. Padahal hijab adalah kewajiban dalam agama nya. Dan untuk wanita muslim yang baru akan memulai untuk berhijab, jangan takut untuk berhijab karena masih merasa memiliki moral yang buruk. Berhijab adalah tanggung jawab semua wanita muslim, dan moral adalah sikap dari individu pemakai hijab tersebut. Jadi hijab dan moral tidak berhubungan satu sama lain.
ingin berhijab tapi masih ragu