Videotersebut diunggah oleh akun media sosial Instagram jakarta.keras. "Terbalik bu, enggak begitu," tulis pengunggah sebagai keterangan unggahan seperti dikutip oleh Yoursay.id, Jumat (24/06 Tanya 5 SD; Matematika; Aritmatika; Ibu pergi ke pasar dengan mengendarai sepeda motor pukul 06.30 dan tiba di pasar pukul 06.45. Kecepatan sepeda motor yang dikendarai ibu 40 ~km / jam . IbuKiem ingin pergi ke pasar. Ia meminta ketiga anaknya untuk mengantarnya. Anak pertama bernama SIM, anak kedua bernama Helm, anak ketiga bernama Bodoh. sepeda motor yang dikendarai si Bodoh diberhentikan polisi. Si Bodoh bertanya, "Pak, kok saya diberhentiin sih?" Polisi: Mau jauh atau dekat, Saudara harus pakai helm kalau naik Ibupergi ke pasar naik angkot dari halte. Jarak halte ke pasar adalah 30 km. Jika angkot sampai di pasar dalam waktu 30 menit. Ibu ke pasar dari pukul 06.45 sampai dengan pukul 08.00. 7. Anto naik sepeda motor menempuh jarak 108 km dalam waktu 2 jam. Kecepatan sepeda motor anto adalah .. m/detik. 8. Ayah pergi ke Bogor menggunakan Explanation Jawaban ditemukan pada percakapan ibu baris ke-3. 5) Tiara will go to the market by motorcycle. (Tiara akan pergi ke pasar naik sepeda motor) Explanation: Jawaban ditemukan pada percakapan Tiara baris ke-4. 6) Yes, she does. (Yes, benar) Explanation: Jawaban ditemukan pada percakapan ibu baris ke-5. Ibunya ingin Tiara juga membeli permainan bulu tangkis biasanya dimainkan oleh sebagai berikut kecuali. Kakak akan tampilkan dulu “segitiga ajaib” yang bisa membantu kalian belajar tentang jarak, waktu, dan kecepatan. V = kecepatan S = jarak t = waktu berdarkan segitiga di atas, nampak bahwa V = S/t S = V x t t = S/V Kalian bisa pelajari latihan soal ini di chanel youtube ajar hitung lho.. yuk klik link video di bawah ini kalau kalian tertarik... 1. Sebuah mobil selama 2 jam telah menempuh jarak 60 km. Kecepatan rata-rata mobil tersebut adalah... a. 40 b. 30 c. 20 d. 50 Pembahasan Waktu = t = 2 jam Jarak = S = 60 km Kecepatan = V = S/t = 60 km/2 jam = 30 km/jam Jawaban B 2. Sebuah sepeda motor menempuh jarak 120 km selama 2 jam. Kecepatan motor tersebut adalah ... km/jam a. 40 b. 60 c. 50 d. 70 Pembahasan; Jarak = S = 120 km Waktu = t = 2 jam Kecepatan = S/t = 120 km/2jam = 60 km/jam Jawaban B 3. Jarak rumah Budi dengan rumah nenek di kampung adalah 145 km. Jika lama perjalanan Budi selama 5 jam, maka kecepatan Budi mengendarai motor adalah ... km/jam a. 26 b. 27 c. 28 d. 29 Pembahasan Jarak = S = 145 km Waktu = t = 5 jam Kecepatan = S/t = 145km/5jam = 29 km/jam Jawaban D 4. Setiap liburan sekolah, Ani naik bus mengunjungi rumahnya di kampung. Jarak kampung Ani 320 km dengan waktu tempuh 4 jam. Kecepatan bus yang ditumpangi Ani adalah ... km/jam a. 20 b. 40 c. 60 d. 80 Pembahasan Jarak = S = 320 km Waktu = t = 4 jam Kecepatan = S/t = 320km/4jam = 80 km/jam Jawaban D 5. Setiap pagi paman berangkat ke kantor dengan mengendarai motor. Kecepatan motor paman adalah 60 km/jam. Paman sampai di kantor dalam waktu 30 menit. Jarak kantor paman adalah ... km a. 10 b. 20 c. 30 d. 40 Pembahasan Kecepatan = V = 60 km/jam Waktu = t = 30 menit = 30/60 jam = ½ jam Jarak = V x t = 60 x ½ = 30 km Jawaban C 6. Ibu naik becak ke pasar. Ibu berangkat pukul dan sampai pasar tepat pada pukul kecepatan becak tersebut adalah 20 km/jam. Maka jarak pasar dari rumah adalah ... km a. 10 b. 20 c. 30 d. 40 Pembahasan Waktu = t = – = 1 jam Kecepatan = V = 20 km/jam Jarak = V x t = 20 x 1 = 20 km Jawaban B 7. Rangga mengendarai sepeda motor dari kota A ke kota B dengan kecepatan rata-rata 50 km/jam. Ia berangkat pukul pada waktu yang sama Danu mengendarai sepeda motor dari kota B ke kota A dengan kecepatan rata 60 km/jam, jika jarak kota tersebut 165 km, pada pukul berapa mereka akan berpapasan? a. b. c. d. Pembahasan Kecepatan Rangga = Vrangga = 50 km/jam Jarak Rangga = Srangga = Vrangga x t = 50t Kecepatan Danu = Vdanu = 60 km/jam Jarak Danu = Sdanu = Vdanu x t = 60t Jarak = Srangga + Sdanu 165 = 50t + 60t 165 = 110t t = 165/110 = 1,5 jam = 1 jam 30 menit waktu = 1 jam 30 menit mereka berangkat pukul maka mereka berpapasan pada pukul + = = jawaban B 8. Rudi mengendari sepeda motor dari kota A ke kota B dengan kecepatan 50 km/jam. Jika ia berangkat pukul dan tiba di kota B pukul jarak kedua kota tersebut adalah ... km a. 115 b. 125 c. 135 d. 150 Pembahasan Kecepatan = V = 50 km/jam Waktu = t = – = = 2,5 jam Jarak = S = V x t = 50 x 2,5 = 125 km Jawaban B 9. Sebuah mobil selama 2 jam telah menempuh jarak 60 km. Kecepatan rata-rata mobil tersebut adalah ... km/jam a. 40 b. 30 c. 20 d. 50 Pembahasan Waktu = t = 2 jam Jarak = S = 60 km Kecepatan = V = S/t = 60 km/2 jam = 30 km/jam Jawaban B 10. Hanung mengendarai mobil dengan kecepatan rata-rata 60 km/jam. Ia menempuh jarak 360 km. Apabila ia berangkat pada pukul WIB maka ia akan sampai di tempat tujuan pada pukul ... a. WIB b. WIB c. WIB d. WIB Pembahasan Kecepatan = V = 60 km/jam Jarak = S = 360 km Waktu = t = S/V = 360/60 = 6 jam Berangkat pukul Maka Hanung sampai pukul = + 6 jam = Jawaban B 11. Mamud mengendarai mobil dari kota A ke kota B dengan kecepatan rata-rata 75 km/jam. Nabila mengendarai sepeda motor dari arah berlawanan dengan kecepatan rata-rata 45 km/jam. Jika mereka berangkat pada pukul dan berpapasan di jalan pukul maka jarak kota A ke kota B adalah... a. 255 b. 258 c. 270 d. 330 Pembahasan Kecepatan Mahmud = Vm = 75 km/jam Kecepatan Nabila = Vn = 45 km/jam Waktu berpapasan = t = – = = 2,25 jam Jarak mahmud = Sm = Vm x t = 75 x 2,25 = 168,75 km Jarak Nabila = Sn = Vn x t = 45 x 2,25 = 101,25 km Jarak kota A sampai kota B = jarak Mahmud + jarak Nabila = 168,75 + 101,25 = 270 km Jawaban C Cukup sampai disini ya belajar dengan kakak... sampai bertemu di materi selanjutnya... semangaattt.... Ibu pergi ke pasar naik sepeda motor jarak pasar dengan rumah adalah 15 km agar ibu sampai di pasar dalam waktu 20 menit maka kecepatan motor yang dipakai adalah kecepatan = jarak yang ditempuh waktu tempuh15 × 20 = 300 KM/JAM Jawaban Kecepatan=jarak yg ditempuh waktu tempuh= 15 x 20 = 300 Km/jamPenjelasan dengan langkah-langkahSemoga membantu fan bermanfaat´∀`♡ Ibu pergi kepasar naik sepeda motor jarak pasar dengan rumah adalah 15 km agar ibu sampai di pasar dalam waktu 20 menit maka kecepatan motor yang dipakai adalah. Km/jam. Kecepatan adalah kemampuan menempuh jarak dalam waktu tertentuRumus kecepatan v = s / tKeterangan v = Kecepatan m/ss = Jarak yang ditempuh mt = Waktu tempuh sDiketahui s = 15 km t = 20 menit = 1/3 jam Ditanya V = kecepatan ... ?penyelesaian v = s / tv = 15 km 1/3 jamv = 45 km/jamJadi kecepatan motor yang dipakai Ibu adalah 45 km/jam Skip to content Beranda / Ibu dan Anak / Kesehatan Anak / Tips Aman Membawa Bayi Bepergian Jauh Naik Motor Tips Aman Membawa Bayi Bepergian Jauh Naik Motor Meski tidak ada acuan pasti yang menjelaskan mengenai usia aman bayi untuk melakukan perjalanan dengan sepeda motor, namun beberapa pakar menyarankan bayi yang berusia di bawah 3 bulan tidak disarankan bepergian dengan sepeda motor. Jika kondisinya tidak memungkin, ikuti tips membawa bayi bepergian jauh naik motor berikut ini!Pertimbangan Sebelum Membawa Bayi Naik Motor Setiap orang tua pasti menginginkan moda transportasi yang paling nyaman untuk anak ketika akan bepergian. Jika memang harus memakai sepeda motor, sebaiknya pertimbangkan dahulu beberapa hal di bawah ini! 1. Daya Tahan Tubuh Bayi Masih Rentan Bayi berusia kurang dari satu tahun masih memiliki daya tahan tubuh yang rentan. Sistem kekebalan tubuhnya masih belum sempurna sehingga membuatnya lebih rentan terkena penyakit. Selain itu, kekuatan leher dan punggungnya juga belum maksimal untuk menempuh perjalanan jauh. Itu sebabnya kebanyakan dokter anak meminta orang tua menunda perjalanan jauh dengan motor hingga bayi berusia satu tahun. 2. Banyak Kuman, Asap, dan Polusi di Perjalanan Bayi belum bisa dipakaikan masker dengan benar karena wajah mereka yang masih kecil. Sementara debu, asap, polusi, dan kuman yang berterbangan akan masuk ke saluran pernapasan. Hal ini dapat menyebabkan bayi batuk, sesak napas, pilek, dan demam sehingga cukup rentan bila diajak jalan-jalan jauh terutama pakai motor. 3. Bayi Belum Bisa Dipakaikan Helm Helm adalah alat keselamatan paling penting dalam mengendarai sepeda motor. Masalahnya, bayi belum bisa dipakaikan helm. Kalaupun ada helm untuk balita, ukurannya masih kebesaran di kepalanya. Jika terjadi kecelakaan, helm tersebut dapat dengan mudah terlepas sehingga kepala bayi akan terbentur langsung. Baca Juga Amankah Ibu Hamil Naik Motor? Cek Syarat, Tips, dan Risikonya 4. Durasi Perjalanan Panjang, Bayi Dapat Kelelahan dan Kurang Cairan Sering kali durasi perjalanan yang panjang akan membuat bayi merasa kelelahan dan kepanasan. Apalagi jika orang tua tidak beristirahat hingga lebih dari dua jam perjalanan. Perjalanan yang jauh dan menguras tenaga juga menjadikan bayi mudah haus dan lapar. Jika orang tua abai, bayi bisa kekurangan nutrisi dan cairan selama dalam perjalanan. 5. Menutup Bayi Terlalu Rapat Dapat Menyebabkan Kekurangan Oksigen Biasanya orang tua menutup bayi rapat-rapat dengan selendang atau selimut untuk mencegah bayi dari paparan debu, polusi, dan angin. Hal ini dapat menyebabkan bayi kepanasan, kekurangan oksigen, dan tidak bisa bernapas dengan nyaman. Jika kondisinya tidak memungkinkan, sebaiknya pilih moda transportasi lain selain motor. Sebaiknya tidak membawa si Kecil berpergian bila usinya baru beberapa bulan atau menunda perjalanan jarak jauh dengan bayi. Baca Juga 5 Bahaya AC untuk Kesehatan Bayi dan Tips Menggunakannya Tips Membawa Bayi Bepergian Jauh Naik Motor Jika sepeda motor tetap menjadi pilihan dalam perjalanan sementara si Kecil tidak memungkinkan untuk ditinggal, lakukan tips-tips di bawah ini agar bayi tetap aman dan nyaman dalam perjalanan! 1. Hanya untuk Bayi Berusia di Atas 3 Bulan Hampir semua dokter anak menyarankan untuk tidak membawa bayi berusia di bawah 3 bulan dalam perjalanan menggunakan sepeda motor. Daya tahan tubuh bayi belum sempurna. Kondisi fisik bayi di bawah 3 bulan masih sangat rentan dan rapuh. Jika perjalanan memang harus dilakukan, pilihlah moda transportasi roda empat. Jika harus menggunakan sepeda motor, maka bayi tidak diperkenankan ikut. Masih diperbolehkan bila perjalanan dekat saja. 2. Utamakan Keselamatan Bayi Bayi belum bisa menggunakan helm, maka orang tua harus ekstra hati-hati dalam untuk menjaga si Kecil. Utamakan keselamatannya dengan cara memeluk atau menggendongnya dengan benar selama perjalanan. Usahakan untuk tidak membawa terlalu banyak barang agar pengemudi dan penumpang dapat duduk dengan nyaman. Pakaikan bayi jaket, topi, dan kaos kaki agar tidak mudah masuk angin. 3. Perhatikan Kondisi Cuaca dan Situasi Perjalanan Apakah cuaca sedang mendung dan berangin kencang? Apakah terlalu panas menyengat? Suhu di atas 33 derajat Celsius dapat menyebabkan heat stroke pada bayi. Lebih baik tunda perjalanan jika cuaca mendung, berangin kencang, atau terlalu panas. 4. Pertimbangkan Waktu Berangkat dan Durasi Perjalanan Orang tua pasti tahu seberapa jauh tempat yang akan dituju. Pertimbangkan kecepatan kendaraan, kemungkinan beberapa kali istirahat, serta kondisi di perjalanan seperti macet atau penutupan jalan. Dengan demikian, waktu berangkat dapat ditetapkan dengan lebih tepat dan efisien. 5. Perhatikan Kondisi Fisik Bayi Bayi harus benar-benar sehat sebelum perjalanan. Jika bayi terlihat lemas, suhu tubuhnya di atas normal, batuk, pilek, dan rewel terus-menerus, lebih baik tunda perjalanan atau jangan membawa bayi. 6. Beristirahat Setiap Dua Jam Sekali Bayi jauh lebih cepat lelah dibandingkan orang dewasa. Paling tidak setiap satu atau dua jam sekali, beristirahatlah. Turunlah dari motor dan cari tempat yang nyaman dan adem agar bayi bisa berbaring bebas tanpa halangan. Pijat ringan tubuh bayi dengan minyak esensial atau baby oil agar tidak terlalu pegal dan kesemutan. Ganti baju bayi ketika terasa lembap agar tidak masuk angin. Baca Juga 6 Cara agar Tidak Mudah Tertular Penyakit Saat Mudik 7. Bawa Makanan, Mainan, dan Obat-obatan Orang tua harus bawa perlengkapan bayi seperti baju ganti, makanan, susu, air putih, mainan, popok, dan obat-obatan bayi untuk bekal perjalanan. Makanan dapat diberikan pada bayi saat beristirahat di tengah perjalanan. Mainan dapat mengalihkan perhatiannya agar tidak rewel dan bosan. Sementara obat-obatan untuk mengantisipasi jika bayi sakit dalam perjalanan. Selain itu, gunakan baby bike seat jika memungkinkan atau baby carrier agar bayi aman dalam gendongan. 8. Sebaiknya Memakai Motor Matic Memang tidak harus, tetapi memakai motor matic dinilai lebih nyaman untuk bepergian jauh sambil membawa bayi atau anak-anak. Barang-barang dapat diletakkan di depan sehingga bayi tidak terjepit di gendongan ibu. Motor matik dapat membuat perjalanan menjadi lebih mulus. Pada akhirnya, bayi memang belum disarankan untuk dibawa dalam perjalanan jauh menggunakan sepeda motor. Adapun jika ingin membawa dalam jarak dekat, tetap harus memperhatikan kondisi kesehatannya, kondisi cuaca, serta perlengkapannya. Gunakan pakaian yang layak penutup kepala, sarung tangan, pakaian lengkap dengan jaket, kaus kaki dan sepatu. 2017. How to Bike as a Family. Diakses tanggal 14 Desember 2021. Motor Gear Expert. 2020. Can you put a car seat on a motorcycle? Diakses tanggal 14 Desember 2021. Motorcycle Cruiser. 2009. Riding Motorcycles with Child Passengers. Diakses tanggal 14 Desember 2021. PSB Law. 2018. What Age Can a Child Ride on the Back of Motorcycle? Diakses tanggal 14 Desember 2021. DokterSehat © 2023 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi Banyak ibu hamil yang khawatir jika harus bepergian menggunakan sepeda motor. Sebenarnya, naik motor saat hamil relatif aman, namun ibu hamil perlu memperhatikan beberapa hal sebelum bepergian menggunakan jenis transportasi ini. Berkendara menggunakan sepeda motor cenderung lebih efisien dibandingkan menggunakan mobil. Namun, bepergian dengan kendaraan roda dua ini mengharuskan pengendara atau penumpangnya untuk lebih berhati-hati, apalagi saat sedang hamil. Fakta Tentang Naik Motor saat Hamil Mengendarai atau menjadi penumpang sepeda motor saat sedang hamil boleh-boleh saja, kok. Hanya saja, Anda dianjurkan untuk melakukannya setelah memasuki trimester kedua kehamilan, dengan catatan, kondisi Anda dan janin dalam kandungan sehat dan tidak memiliki keluhan apa pun. Bepergian dengan motor di trimester kedua kehamilan dianggap cukup aman sebab janin sudah mulai tumbuh dan berkembang. Anda juga mungkin sudah merasa lebih nyaman dengan kondisi kehamilan karena telah melewati masa morning sickness. Meski relatif aman, Anda tetap disarankan untuk selalu berhati-hati selama berkendara, terutama bila Anda memiliki kondisi berikut Tubuh terasa lemas dan membutuhkan banyak istirahat. Letak plasenta terlalu rendah atau plasenta previa. Gangguan pada tulang belakang. Kondisi serviks lemah. Berisiko tinggi melahirkan bayi prematur. Pernah mengalami perdarahan di masa kehamilan. Anda mungkin khawatir atau merasa takut saat naik sepeda motor dan melalui jalanan rusak, karena bisa menimbulkan guncangan dan berdampak buruk bagi kehamilan. Namun, Anda tidak perlu resah karena ketakutan tersebut belum terbukti benar secara medis. Di dalam kandungan, janin terlindungi dengan baik berkat keberadaan cairan ketuban yang menyelubungi dirinya serta perlindungan dari otot rahim, perut, dan panggul. Meski demikian, risiko paling berbahaya ketika naik motor adalah mengalami kecelakaan lalu lintas, seperti tabrakan atau tergelincir. Selain bisa membahayakan nyawa, kecelakaan kendaraan bermotor juga bisa menimbulkan komplikasi kehamilan yang berbahaya, seperti luka pada rahim dan solusio plasenta. Tips Aman Naik Motor saat Hamil Agar aman berkendara dengan sepeda motor saat hamil, lakukanlah beberapa tips berikut ini Gunakan helm dengan benar dan berstandar SNI. Gunakan jaket untuk melindungi tubuh dari panas matahari atau angin. Duduk dalam posisi yang nyaman dan tidak menekan bagian perut secara berlebihan. Hindari posisi duduk menyamping saat menjadi penumpang. Hindari berkendara terlalu lama. Jika memungkinkan, hindari mengendarai motor selama jam-jam sibuk dan pada malam hari. Hindari berkendara saat hujan atau saat jalanan licin untuk mengurangi risiko tergelincir atau terjatuh. Hindari berkendara ketika tubuh sedang tidak fit atau sakit. Minta bantuan seseorang ketika ingin menyalakan motor atau kick-starter. Ketika memasuki trimester ketiga kehamilan, Anda disarankan untuk tidak mengendarai atau menjadi penumpang sepeda motor. Pada masa ini, Anda mungkin akan menemui kesulitan mengendarai sepeda motor, seperti mengontrol stang motor dan menyeimbangkan tubuh. Kondisi tersebut terjadi akibat kinerja gerak refleks dan persendian tidak seoptimal saat sebelum hamil. Jadi, Anda disarankan untuk menggunakan jenis transportasi yang lebih nyaman, seperti mobil pribadi, taksi, atau bus. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan secara rutin guna memantau kondisi kandungan dan janin Anda. Jika Anda sering mengendarai motor saat hamil, coba tanyakan ke dokter apakah ada tips atau hal yang perlu dihindari dalam naik motor saat hamil. Selain itu, patuhilah selalu aturan-aturan berkendara supaya keselamatan dan keamanan Anda dan janin tetap terjaga.

ibu pergi kepasar naik sepeda motor