Medan| Jalur Medan - Berastagi saat ini sudah diperlebar yakni pada tikungan siku agar kendaraan yang melintas bisa lancar. Pelebaran dilakukan dengan mengkiris bukit dan membangun jalan
ProyekJalan Tol Medan Ditunda. (Foto: Okezone.com) MEDAN - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, terpaksa menunda pelaksanaan proyek pembangunan jalan tol dalam kota (Medan Intra Urban Toll Road/MIUTR). Penundaan sebagai dampak dari Pandemi Covid-19 yang belum usai. "Tetap akan jalan, hanya kita tunda dulu sementara," sebut Edy saat menjawab
TRIBUNMEDAN.com, MEDAN - PSMS Medan kembali menggelar pemusatan latihan atau TC (training center) setelah libur seusai menjuarai turnamen Gubsu Edy Rahmayadi Cup 2022.. Tim berjulukan Ayam Kinantan ini mulai kembali latihan, Kamis (4/8/2022) pagi di Stadion Mini Kebun Bunga serta latihan gym sore harinya.. Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menyaksikan laga final pertandingan
Bacajuga: Anggota DPR ingin jalan layang Medan-Berastagi diprioritaskan Keempat, meningkatkan kualitas pelayanan transportasi perkotaan, sanitasi dan air bersih, serta pengelolaan sampah dan limbah. Kelima, pembangunan jaringan jalan tol Lintas Sumatera yang dipadukan dengan jaringan multi moda pelabuhan, bandara, dan jalan non-tol.
JalanKantilever Medan-Berastagi Mulai Dikerjakan 2021 RIENEWS.COM - Bupati Karo Terkelin Brahmana mengungkapkan pembangunan jalan alternatif Medan-Berastagi akan direalisasikan pada tahun 2021. Rencananya, pembangunan jalan alternatif dengan konstruksi kantilever (cantilever) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
permainan bulu tangkis biasanya dimainkan oleh sebagai berikut kecuali. 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID C40aFc1BnLHl2jaMCswNjhcK94GF3tQCkyDJeeUA6vNPXGmKbbxB_Q==
RESMI DIBUKA Ini Daftar Tarif Tol Medan-Binjai-Tebingtinggi MEDAN - Ruas jalan tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi MKTT dan Ruas Belawan-Medan-Tanjung Morawa Belmera Resmi terhubung ke Ruas Tol Medan-Binjai Mebi dan resmi beroperasi pada, Kamis 11/3/2021. Jalan Tol Medan-Binjai seksi 1 yakni Tanjung Mulia-Marelan-Helvetia tercatat sepanjang 4,2 kilometer, dan baru mendapat izin dari Menteri PUPR dalam putusannya momor 260/KPTS/M/2021 tanggal 3 Maret 2021, untuk segera dioperasikan. Sebelumnya jalan tol ini telah dioperasikan secara fungsional dalam rangka pelayanan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021. Adapun Jalan Tol MarelanāHelvetia sepanjang 2,75 kilometer telah lebih dulu dioperasikan sejak 6 Mei 2019. Amatan wartawan Tribun Medan dilokasi, pembukaan ruas jalan tol Medan-Binjai di tandai dengan penggesaran barikade ruas jalan tol Medan-Binjai Seksi 1 yakni Tanjung Mulia-Marelan-Helvetia yang dilakukan sejumlah pejabat tinggi dari Hutama Karya HK dan PT Jasa Marga. Informasi yang dihimpun, berikut biaya tarif Jalan Tol Binjai-Medan-Tebingtinggi Tarif Tol Golongan I Binjai-Semayang Rp 4000 Binjai-Helvetia Rp Binjai-Marelan Rp Binjai-Belawan Rp Binjai-Mabar Rp Binjai-Tanjung Mulia Rp Binjai-Haji Anif Rp Binjai-Bandar Selamat Rp Binjai -Amplas Rp Binjai-Tanjung Morawa Rp Binjai-Kualanamu Rp Binjai-Kemiri Rp Binjai-Lubuk Pakam Rp Binjai-Perbaungan Rp Binjai-Teluk Mengkudu Rp Binjai-Sei Rampah Rp Binjai-Tebingtinggi Rp 72 ribu Tarif Tol Golongan II Binjai-Semayang Rp Binjai-Helvetia Rp Binjai-Marelan Rp Binjai-Belawan Rp Binjai-Mabar Rp Binjai-Tanjung Mulia Rp Binjai-Haji Anif Rp Binjai-Bandar Selamat Rp Binjai-Amplas Rp Binjai-Tanjung Morawa Rp Binjai-Kualanamu Rp Binjai-Kemiri Rp Binjai-Lubuk Pakam Rp Binjai-Perbaungan Rp Binjai-Teluk Mengkudu Rp Binjai-Sei Rampah Rp Binjai-Tebingtinggi Rp Tarif Tol Golongan III Binjai-Semayang Rp Binjai-Helvetia Rp Binjai-Marelan Rp Binjai-Belawan Rp Binjai-Mabar Rp Binjai-Tanjung Mulia Rp Binjai-Haji Anif Rp Binjai-Bandar Selamat Rp Binjai-Amplas Rp Binjai-Tanjung Morawa Rp Binjai-Kualanamu Rp Binjai-Kemiri Rp Binjai-Lubuk Pakam Rp Binjai-Perbaungan Rp Binjai-Teluk Mengkudu Rp Binjai-Sei Rampah Rp Binjai-Tebingtinggi Rp Tarif Tol Golongan IV Binjai-Semayang Rp Binjai-Helvetia Rp Binjai-Marelan Rp Binjai-Belawan Rp Binjai-Mabar Rp Binjai-Tanjung Mulia Rp Binjai-Haji Anif Rp Binjai-Bandar Selamat Rp Binjai-Amplas Rp Binjai-Tanjung Morawa Rp Binjai-Kualanamu Rp Binjai-Kemiri Rp Binjai-Lubuk Pakam Rp Binjai-Perbaungan Rp Binjai-Teluk Mengkudu Rp Binjai-Sei Rampah Rp Binjai-Tebingtinggi Rp Tarif Tol Golongan V Binjai-Semayang Rp Binjai-Helvetia Rp Binjai-Marelan Rp Binjai-Belawan Rp Binjai-Mabar Rp Binjai-Tanjung Mulia Rp Binjai-Haji Anif Rp Binjai-Bandar Selamat Rp Binjai-Amplas Rp Binjai-Tanjung Morawa Rp Binjai-Kualanamu Rp Binjai-Kemiri Rp Binjai-Lubuk Pakam Rp Binjai-Perbaungan Rp Binjai-Teluk Mengkudu Rp Binjai-Sei Rampah Rp cr23/
MEDANā Pemerintah mulai melakukan uji kelayakan atau feasibility study rencana proyek pembangunan jalan tol Medan-Berastagi. Uji kelayakan ditargetkan selesai pada Januari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional II Medan Selamat Rasidi mengatakan,guna mengakomodir permintaan masyarakat, pemerintah mulai melakukan studi kelayakan pembangunan jalan tol Medan- Berastagi. Pasalnya, setiap kegiatan atau proyek yang memiliki nilai besar membutuhkan sebuah studi untuk mengukur nilai ekonomi proyek tersebut.āApabila feasible layak bangun, maka nanti akan masuk tahapan Detail Engineering Design DED.Itu dibuat 10-20 alternatif. Ini nanti larinya ke arah penetapan lokasi yang akan dilakukan oleh kepala daerah,ā jelasnya ditemui di Universitas Sumatra Utara Kamis 17/6/2019.Setelah itu, lanjutnya, perlu ada perlu ada izin dari Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup KLH, supaya tidak merusak daerah-daerah seperti taman margasatwa atau lingkungan tersebut. Adapun proyek dikatakan layak untuk dibangun apabila memiliki rasio atau internal rate of return IRR sekitar 12 persen. Artinya, apabila nanti jalan lama dibandingkan dengan yang baru terdapat 12 persen nilainya. Sementara aat ini, rasio yang dimiliki masih sekitar 5 persen-6 lahan perbukitan di Berastagi menjadi salah satu kendala berat. Untuk membangun tol di daerah tersebut, lanjutnya, paling tidak membutuhkan dana sekitar Rp200 miliar perkilometer, itu pun di luar biaya lahan. Jadi misalnya panjang tol 40 kilometer, maka total dana yang dibutuhkan lebih dari Rp8 triliun. āDana ini cukup besar, bukan pemerintah tidak mau [bangun]. Itu makanya diperlukan FS yang teliti. pemerintah pusat melalui kementerian PUPR sedang buat FS,ā mengandalkan dana dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat PUPR tidak akan mencukupi untuk pembangunan jalan tol Medan-Berastagi, mengingat dana PUPR juga difokuskan untuk pembangunan di ibu kota selanjutnya dibutuhkan tambahan investor. āSupaya 2/3 dari investor, 1/3 dari pemerintah,ā katanya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini jalan tol
ā Belum lama ini beberapa āeliteā daerah dari Kabupaten Karo dan tetangganya, datang ke Jakarta menemui parlemen di Senayan. Mereka mempresentasikan aspirasi pembangunan jalan tol Medan-Berastagi. Ini sebenarnya bukan isu baru. Sejak sekitar tiga tahun lalu rencana infrastruktur tersebut sudah digulirkan ke tingkat provinsi. Bahkan sudah dilakukan kajian oleh konsultan konstruksi dan konon dinyatakan āpossibleā direalisasikan meski harus melalui kontur demografi perbukitan dan tidak sedikit melintasi jurang. Konsepnya dengan jalan tol layang. Gambarannya, ruas jalan tol ini akan melintasi sejumlah wilayah di dua kabupaten, yakni Tanah Karo dan Deli Serdang. Target awal adalah pembangunan dua ruas jalan dengan total kebutuhan dana sekitar Rp500 miliar. Ruas pertama dari daerah Sembahe sampai Lau Kaban dengan estimasi Rp150 miliar dan ruas kedua dari Bandar Baru sampai ke Doulu dengan anggaran sekitar Rp350 miliar. Tim loby pun sudah dibentuk, terdiri atas unsur dari beberapa stakeholder dan dimotori dinas terkait di Pemkab Karo. Dari sisi keinginan will, upaya ini patut diapresiasi. Luasnya rentang kendali pusat dengan daerah, ditambah lagi begitu banyaknya masalah rakyat yang harus diurus pusat, membuat daerah memang perlu sesekali mengkomunikasikan aspirasinya secara langsung ke Ibu Kota, bagaimana pun teknisnya. Bicara keinginan juga, sepertinya, tidak ada satu pun daerah di Indonesia atau bahkan di dunia, merasa keberatan bila wilayahnya dilalui jalan bebas hambatan. Secara pribadi, sebagai āorang Karoā, mustahil juga bagi saya menolak keinginan ini karena jika perlu, jalan tol itu sampai ke Perbesi, kampung halaman saya di Kecamatan Tigabinanga, Kabupaten Karo. Namun dari sisi kebutuhan needs, berbeda ceritanya. Apa memang benar Tanah Karo membutuhkan Tol Medan-Berastagi? Seperlu apa Deli Serdang dengan Tol Medan-Berastagi? Dan kenapa rupanya dengan Medan kalau tidak ada tol ini? Saya masih gamang saat memikirkan ketiga pertanyaan mendasar itu. Apalagi bila harus dijawab dengan penjelasan yang rasional dari berbagai sudut. Dari aspek ekonomi saja misalnya, ketiga pertanyaan di atas dapat dirangkum dengan satu pertanyaan, āApa untungnya membangun Tol Medan-Berastagi?ā Selama ini, bila kita ingin ke Tanah Karo melalui Berastagi, normalnya harus melalui Jalan Jamin Ginting. Ruas berstatus Jalan Nasional ini cukup mulus dan mengenai lebar, baru-baru ini sudah dilakukan pelebaran, mulai dari daerah Sembahe, sampai Kabanjahe. Cukup lebar, sampai bisa menjejerkan empat mobil sekaligus atau dilintasi dua truk kontainer secara bersamaan. Namun sampai sekarang memang belum diberikan pembatas/pemisah ruas di tengah badan jalan sehingga lebih rawan kecelakaan. Belakangan ini juga acap terjadi longsor karena hujan sehingga membahayakan dan menyendat arus lalu lintas. Tersendatnya lalu lintas pun sebenarnya lebih sering terjadi pada momen-momen tertentu. Seperti pada saat weekend yang mana terjadi lonjakan volume kendaraan baik dari arah Berastagi maupun sebaliknya dari Medan. Atau ada truk yang tertatih-tatih menanjak sehingga kendaraan-kendaraan di belakangnya tertahan dan mengular. Kendati demikian, kemacetan tidak terjadi setiap saat atau bahkan saban hari. Pada hari-hari biasa, nyaris tidak ada persoalan berarti saat melintasi jalan berkelok-kelok ini. Di luaran, sampai sekarang juga belum terdengar pengusaha angkutan barang āberteriakā armadanya berkali-kali nyangkut di jalan sehingga menimbulkan kerugian signifikan. Para wisatawan lokal dan asing, pegawai, anak sekolahan, pebisnis atau kalangan lain yang sering melintasi jalan Jamin Ginting, Medan-Berastagi, juga begitu. Belum ada yang berkeluh kesah menceritakan kenestapaannya di jalan karena selalu dihajar macet. Jadi faktanya, jalan Jamin Ginting, Medan Berastagi, sejauh ini belum kenapa-kenapa. Destinasi Wisata Justru, Tanah Karo akan jadi kenapa-kenapa bila tidak sesegera mungkin dan semaksimal mungkin membangun sektor pariwisata. Bermimpi akan menyaingi Bali sekalipun tidak apa, asal memang pariwisata yang dikejar. Saya bayangkan, bila duit Rp500 miliar yang diminta untuk pembangunan tol itu dipakai membiayai pengembangan kawasan Danau Toba di Kecamatan Merek, air terjun Sipiso-Piso, kawasan Gunung Sibayak, Gundaling, Penatapen, air panas Doulu, Lau Kawar dan seabreg lokasi wisata lain, tentu lebih ānendangā secara ekonomi. Seabreg? Ya, Tanah Karo memang mempunyai lokasi wisata yang saking banyaknya, sampai sulit dihafal. Belum lagi kawasan Bukit Barisan yang juga melintasi daerah berpenduduk lebih dari 500 ribu jiwa tersebut. Makanya, saya bingung mengapa pariwisata belum menjadi panglima ekonomi Karo menggantikan sektor pertanian yang hampir satu dekade terakhir lebih dari 70% digerus abu dan lahar dingin erupsi Sinabung. Bukan tidak mungkin, Sinabung yang gemar erupsi pun bisa dijadikan obyek wisata geogologi. Dalam pariwisata, tidak terlalu sulit menjual sesuatu yang unik dan Sinabung punya itu. Cuma Tuhan yang tahu kapan gunung berketinggian mdpl tersebut berhenti ābatukā. Yang jadi persoalan bila kita hanya berdiam menerima kondisi itu tanpa berupaya keras mencari peluang lain. Sektor pariwisata juga sedang āhappeningā di Provinsi Sumut, terutama berkaitan dengan Danau Toba. Bicara soal pariwisata Sumut, isu sentralnya saat ini ya Danau Toba. Di atas saya katakan pariwisata harus sesegera mungkin dan semaksimal mungkin digarap Tanah Karo, karena sekarang adalah momentumnya. Tidak lama lagi semoga situs gunung berapi kuno itu akan ditetapkan oleh Unesco sebagai National Geopark Toba atau menjadi cagar yang dilindungi dunia. Danau Toba juga pada 2017 sudah dimasukkan dalam 10 destinasi wisata prioritas di Tanah Air. Regulasi teknis dan badan khusus untuk pengimplementasian kebijakan itu pun sudah ada. Setelah instrumen regulasi dan otoritas, moda transportasi seperti kapal feri, bus dan pesawat juga sebentar lagi lengkap. Ditunjang lagi dengan mulai dioperasikannya Tol Trans Sumatera, bandara Silangit, akses ke dan dari Danau Toba sudah jauh semakin mudah dan cepat, dari manapun. Asiknya, Tanah Karo merupakan satu dari tujuh kabupaten yang wilayahnya memiliki kawasan Danau Toba. Jadi, akan lebih cocok sebenarnya kalau āeliteā Karo ngotot minta bantuan APBN untuk pengembangan pariwisata ketimbang Tol Medan-Berastagi. Jalan tol itu penting, tapi lebih baik bila mementingkan dahulu pembangunan sentra ekonominya. Toh, kapasitas infrastruktur jalan penghubungnya masih memadai. Kapan waktu yang tepat untuk membangun Tol Medan-Berastagi? Kalau sudah jadi kebutuhan dan banyak cara untuk membiayainya. Tidak perlu sampai habis-habisan meloby curahan dana APBN, karena bila Tanah Karo sudah seksi jadi tujuan wisata dan investasi, banyak pihak berduit yang malah akan berebutan menawarkan pembiayaan. Penulis Yoseph Pencawan Jurnalis Post Views 1
Kompas TV regional berita daerah Selasa, 30 November 2021 1904 WIB MEDAN, - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara akan membangun jalur alternatif yang menghubungkan Kota Medan dan Berastagi di Kabupaten Karo. Pembangunan jalan alternatif ini dinilai cukup mendesak karena Jalan Jamin Ginting yang selama ini menghubungkan Medan dengan Kabupaten Karo rawan longsor. Selain menyebabkan kemacetan lau lintas, tak jarang longsor juga menyebabkan korban meninggal dunia. Pemerintah Provinsi Sumatra Utara melalui Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi mulai tahun depan akan fokus dalam perbaikan dan pembukan jalur alternatif yang disebut dengan jalur Tanduk Benua - Sembaikan Dua. Jalur ini dinilai akan jauh lebih aman dari kemungkinan longsor. Namun dengan jarak yang lebih jauh dibandingkan jalan utama saat ini. Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Bambang Pardede mengatakan rencana pembukaan jalur alternatif ini telah dirancang sejak tahun 2011, dan pada tahun depan akan dimulai pengerjaan jalan sepanjang 13 km. Bambang mengungkapkan pembangunan terkendala pada jalur yang belum dapat ditembus, sebab akan melintasi kawasan hutan suaka alam yang merupakan bagian Kawasan Ekosistem Leuseur. * berastagi karo jaluralternatif sumaterautara sumut medan beritamedan beritadaerah Sumber Kompas TV BERITA LAINNYA
jalan tol medan berastagi